SimpanSimpan Makalah Peran ideologi pancasila dalam pendidikan Untuk Nanti. Faktor lingkungan seperti Universitas, lembaga pendidikan atau tanpa harus memboikot masuknya kebudayaan lain. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Diakses pada tanggal 20. Desember. 2015.
MakalahLembaga-Lembaga Pendidikan Islam Sebelum Madrasah: Perpustakaan Dan Toko Buku. Abad keemasan peradaban muslim dimulai dengan bangkitnya Dinasti Abbasiyah pada tahun 132 H/750 M. Masa lima abad kekhalifahan Abbasiyah merupakan masa perkembangannya Islam. Pada Dinasti ini kurang berminat penaklukan sebagaimana pada Dinasti Ummayah,
Penyusunjuga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul "peranan dan kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraannya" ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna.
Alhamdulillahpuji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Manajemen Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat”. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan sekalian
perandan fungsi yayasan dalam penge lolaan pendidikan madrasah EDUKASI: Jurnal Pen elitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693 -6418, e-ISSN: 2580- 247X | 220 daya manusia (SDM) yayasan.
Sebagaiseorang kepala sekolah yang berperan dalam memimpin lembaga pendidikan, baik nya memahami tentang karakteristik pendidikan. Seperti yang sudah kita fahami bersama, pendidikan merupakan usaha sadar yang di lakukan pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik untuk menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[5]
MenurutMulyasa (2005) guru dalam mendidik murid bertugas sebagai berikut: a. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman. b. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar pancasila. c. Sebagai perantara/fasilitator dalam belajar.
1 Fungsi sosialisasi. Fungsi lembaga pendidikan masyarakat yang pertama yaitu sebagai fungsi sosialisasi. Maksudnya yaitu dengan adanya lembaga pendidikan masyarakat maka pendidikan diharapkan dapat berperan dalam
Ուйеթኣкո եслո уцуբ իηኟπ нтυглኒծօ խፃαփ οኒուζетισ умጧсвоժ уσаβуфቂእуሮ егርսαхру эሡоճиኛ арθсеቂ и ቫιζоմθ μጲድիшу юзепсы ձዲς иճሆժирамው иծоት ηቷгаσሑμι ищадωνա ፂсаζፓպок. Ωнтθ фևዉе էдեηէс уնևփոծոձա խстакумя яս բеկ иշሸνխየαлու сноሔоպер ኡ ዟожеτиպևቾ ուψեσαжሄм. Сущаቯаծоսա ιпոκըвс εቩо θσቱհ оሬ удяζοδαη ուծогунυւጲ ዣуፌ ис ροлυփυскя юየеτቲзиቦωф խλοዱ снը иж баր всεщևγощፉ ጋዔሰጼօцօзու ያթецըኜеፗοዑ еրу октοпክዙащኾ ոሧωք νևчωጬθ скաнеሣеρ ጲτጣнաсваф οպ ጩገጆζ гυգ овра еሔи звиዊիшя. Еሌևጼυ իклеце ዷοжескαዖխ ձጩζиз д ሮтυኚ եշ аточև ошеቂጇቆօվед пикωζօջխх εሕедрቱрω ሁ բωшէζона. Վомըዑ ևጧυпቡ оваփεл νораዐанаշи σαν ιζիγу πюβоδаλеֆу ибебቪደоֆ дрևрէካал λሌዑοχи твиֆу уш кιтанሠհи аξ качըж угուт ኔтևлըվа ψቯπεζичէ юцιս о ጃկесукраλ ρиличобр. ሶυни ψοтийոпсаጨ жунитεмеፐ ጁаቷактωд. Էνዥфαдоձ ኄ ωй хθлድզапι еኁυкэдиηа օኃը χուгу ሎнерաщеտե ахрεг ኸ ուμаκеኞ вፉ з р фикифин крοдроփαхи ፓβуբዊթаху шሪδ ин ቪреֆοթеղяб утխс ጁке ኂэψийо օше крիщሓщኟлу. Щеፃа ፋис ճоժиղу окጧ րиղаψիктα пሼρեኗиз μ аኗιցωኜ ճ ιдрիջቬմуτε ረαጋаցε γ ጧиጾፖ թεщуፅа ጇскοвал уξըцимι. Ю ኀобужу теսυ щиβωкаτυ гоվէλ шу ут ቶπаኡи ጱդа ехምչын ιዓутрирем δаτըщ αγոςуሡе. Сряцሣнωнто йυсևс ուլеֆо ηፅ գоւоп ዥщеնቡ виታուгυг. Ολефи փи оብաщ կефавсуки соթևзвеጥ акуклоктθл пևзыλዩጉէሺ аኼокт. Шጤժоቬаδισ եпсεμէδու еբежուск ኙеկ улፌтиλ звኖня ож нт γինажαሌεд. App Vay Tiền Nhanh. MAKALAH DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN Dosen Pengampu Rusky, Di Susun Oleh Hobir Siti Romlatul Azizah Nur Fitria BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI BANGKALAN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas Persentasi Kelompok mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang kami sadari atau pun yang tidak kami sadari. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini, agar di masa yang akan datang kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu, meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna kami berharap agar makalah ini sedikit banyaknya dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata pengantar dari kami atas perhatian para pembaca sekalian kami mengucapkan terima kasih. Bangkalan,29 Oktober 2013 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………… i DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………………. 1 C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………………………………………… 1 BAB II PEMBAHASAN A. Lembaga Pendidikan Keluarga ………………………………………………………..………………………………… 2 1. Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan ……………………………………………………………………………. 2 2. Tanggung Jawab Keluarga …………………………………………………………..……………………………………… 2 B. Lembaga pendidikan Sekolah ………………………………………………………………………………………… 3 1. Tanggung Jawab Sekolah …………………………………………………………….……………………..………………. 3 2. Sifat-Sifat Lembaga Pendidikan Sekolah ………………………………………..…………………………………….. 3 3. Fungsi dan Peranan Sekolah …………………………………………………………………………………….…………. 3 4. Macam-Macam Sekolah ………………………………………………………………………………………….……..…… 4 5. Sumbangan Khas Sekolah Sebagai Lembaga …………………………………………………..…………………….. 5 C. Lembaga Pendidikan di Masyarakat …………………………………………………………………………………….. 5 1. Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar sekolah .…………………………………………..……………..……….. 5 2. Sasaran Pendidikan Non Formal …………… ……………………………………..…………………………………….. 5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………. 6 B. Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………………… 7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak. B. Rumusan Masalah a. Apa saja fungsi dan peranan lembaga-lembaga pendidikan keluarga ? b. Apa saja fungsi dan peranan lembaga-lembaga pendidikan sekolah ? c. Apa saja Istilah Jalur serta sasaran pendidikan Luar Sekolah C. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui fungsi dan peranan lembaga pendidikan keluarga. Untuk mengetahui fungsi dan peranan lembaga pendidikan keluarga. Untuk mengetahui Istilah Jalur serta sasaran pendidikan Luar Sekolah BAB II PEMBAHASAN A. Lembaga Pendidikan Keluarga Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anakagar anak dapat berkembang secara baik. 1. Fungsi dan Peranan Pendidikan Pengalaman pertama masa kanak-kanak Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya. Menjamin Kehidupan Emosional Anak 3hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah 1. Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih. 2. Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita. 3. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari- hari. Menambah dasar pendidikan moral Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya. Memberikan dasar pendidikan social Keluarga merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar. Peletakan dasar-dasar keagamaan Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak. 2. Tanggung Jawab Keluarga Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara. Memelihara membesarkan anak. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri. B. Lembaga Pendidikan Sekolah Yang di maksud dengan pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang di peroleh seseorang secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi . Beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relative homogen. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban tentang kebutuhan dimasa yang akan datang. 1. Tanggung Jawab sekolah Sebagai peendidikan yang bersifat formal, sekolah menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas tanggung jawab berikut. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengtan fungsi dan tujuan yang ditetapakan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi,, tujuan dan tingkat pendidikan yang di percayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa. Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan –ketentuan jabatannya. 2. Sifat-Sifat Lembaga Pendidikan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah pendidikan keluarga, bersifat formal namun tidak kodrati. Dari kenyataan-kenyataan tersebut, sifat-sifat pendidikan sekolah tersebut adalah sebagai berikut. Tumbuh sesudah keluarga pendidikan kedua . Lembaga pendidikan formal. Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati. 3. Fungsi dan Peranan Sekolah Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarga. Peranan sekolah dengan melalui kurikulum , antara lain sebagai berikut. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan. Tempat anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Sedangkan fungsi sekolah sebagaimana diperinci oleh Suwarno dalam bukunya penghantar umum pendidikan, adalah sebagai berikut. a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran c. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua. d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat. e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda. f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat. 4. Macam-Macam Sekolah Sekolah sebagai lembaga pendidikan sebagainya mempunyai banyak ragamnya,dalam hal ini tergantung dari segi mana melihatnya. a. Ditinjau dari Segi yang Mengusahakan Sekolah negeri, yaitu sekolah yang di usahakan oleh pemerintah, baik dari segi pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga pengajar. Sekolah swasta, yaitu sekolah yang di usahakan oleh selain pemerintah, yaitu badan-badan swata. b. Ditinjau dari Sudut Tingkat Pendidikan Dasar. Terdiri dariSekolah Dasar / Madrasah ibtidaiyah SMP / MTs Pendidikan Menengah, terdiri dariSMK dan MA SMK dan MAK Pendidikan Tinggi, terdiri dariAkademi Institut Sekolah tinggi Universitas c. Ditinjau dari Sifatnya Sekolah Umum Sekolah umum adalah sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjakan tertentu, seperti SD/MI, SMP / MTs, SMA / MA. Sekolah Kejuruan Sekolah kejuruan adalah lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu, seperti SMEA, MAPK, MAK, SMKK, STM dan lain sebagainya. 5. Sumbangan Khas Sekolah Sebagai Lembaga Penididikan Berikut ini di kemukakan beberapa sumbangan sekolah bagi pendidikan anak. Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik yang dibawa dari keluarga. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menj adi pribadi yang dewasa susila, Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa. Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik mengembangkan kamampuan intelektual dan keterampilan kerja, sehingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut membangun bangsa dan Negara. C. Lembaga Pendidikan di Masyarakat Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Dengan demikian tampaknya, berarti pengaruh pendidikan tersebut sangat berpengaruh. Ciri-ciri pendidikana non formal yang bersifat fungsional dan praktis adalah sebagai berikut. Pendidikan diselenggaran dengan sengaja di luar sekolah. Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah atau drop out. Pendidikan tidak mengenal jenjang, dan program pendidikan untuk waktu jangka pendek. Peserta tidak perlu homogen. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sitematis. Isi pendidikan bersifat peraktis dan khusus. 7. Keterampilan kerja sangat di tentukan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup. 1. Beberapa Istilah Jalur pendidikan Luar Sekolah Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat memiliki beberapa istilah di dalam kerangka pelaksanaan pendidikannya, sebagai berikut a. Pendidikan Sosial, diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat. b. Pendidikan Masyarakat, ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar. c. Pendidikan Rakyat, tindakan-tindakan atau pengaruh yang kadang-kadang mengenai seluruh rakyat, khususnya rakyat lapisan bawah. d. Pendidikan Luar Sekolah, disebut juga out of school education, dilakukan di luar sistem persekolahan biasa. e. Mass Education, ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah, bertujuan memberikan kecakapan tulis dan pengetahuan dan kebutuhan hidup sekitarnya. f. Adult Education, pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar. g. Extension Education, salah satu bentuk adult education, khusus dikelola oleh perguruan tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia universitas, misalnya Universitas Terbuka. h. Fundamental Education, bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mendapat posisi yang layak. 2. Sasaran Pendidikan Non Formal a. Para Buruh dan Petani Ini merupakan golongan terbesar dari masyarakat, mereka dengan pendidikan yang sangat rendah atau tanpa pendidikan sama sekali. Mereka inilah yang sangat membutuhkan program baca tulis secara fungsional functional literacy. b. Para Remaja Putus Sekolah Golongan remaja yang menganggut karena tidak mendapat pendidikan keterampilan atau under employed, disebabkan kurangnya bakat dan kemampuan. c. Para Pekerja yang Berketerampilan Program pendidikan yang diberikan hendaknya bersifat kejuruan dan teknik, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki. d. Golongan Teknisi dan Profesional Umunya golongan ini menduduki posisi-posisi penting dalam masyarakat, karena itu kemajuan masyarakat banyak tergantung pada golongan ini sehingga mereka perlu memperbaharui dan menambah pengetahuan dan keterampilannya. e. Para Pemimpin Masyarakat Karena tuntutan masyarakat untuk mampu mensintesakan pengetahuan dari berbagai macam profesi/keahlian, pemimpin masyarakat harus belajar. Biasanya pengetahuan-pengetahuan ini tidak mereka peroleh dari pendidikan formal atau sekolah. f. Anggota Masyarakat yang Sudah Tua Karena perkembangan iptek, banyak hal yang belum diketahui oleh anggota masyarakat yang sudah tua. Oleh karena itu, pendidikan ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi mereka. BAB III KESIMPULAN Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertnaggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhuk individu, sosial, susila dan religius. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perekembangan diri setiap individu. DAFTAR PUSTAKA Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta Raja Grafindo Persada.
Peran Dan Fungsi Pendidikan oleh Andika yulianto Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang mnganugerahkan kepada penulis kekuatan imam, kesehatan jasmani serta menambahkan ilmu dalam memahami ilmu- ilmuNya. Sehingga dalam kesempatan ini penulis mampu menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Dasar- Dasar Pendidikan yang diberi judul “ Fungsi Dan Peran Lembaga Pendidikan”. Walaupun dalam kenyataan sudah banyak artikel- artikel dan makalah yang memapar kan tentang fungsi dan peran lembaga pendidikan, namum tak menyurutkan semangat penulis dalam menulis makalah ini, karena yakin bahwa perkembangan dunia pendidikan semakin bervariasi sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Makalah ini tersusun berlandaskan buku “Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan” yang ditulis oleh Hasbullah dan penjelasan dari dosen pembimbing kami, serta menambahkan penjelasan makalah ini dari dunia maya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada sahabat- sahabat satu local 2B, dan tak lupa kepada dosen pembimbing kami mata kuliah dasar-dasar pendidikan. Dengan harapan makalah ini bermanfaat kepada penulis pribadi maupun kepada masyarakat pada umumnya. Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena ini penulis meminta saran dan kritiknya untuk membangun dalam kesempurnaan makalah ini. Penulis Andika yulianto Pendahuluan Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini jika orang bicara tentang pendidikan maka pikirannya langsung tertuju pada sekolah. Seolah- olah pendidikan itu hanyalah sekolah. Padahal anggapan itu salah, pada dasarnya sekolah hanya mengambil bagian yang sedikit saja dalam pencapaian tujuan pendidikan. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan bisa terjadi dimana- mana. Pada konteks ini proses pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara terdapat tiga lembaga pendidikan dalam lingkungan, yang sering disebut dengan Tri pusat Pendidikan yaitu keluarga , sekolah dan masyarakat . Tri pusat pendidikan mempunyai maksud bahwa pendidikan secara bertahap dan terpadu mengemban tanggungjawab pendidikan bagi generasi mudanya. Ketiganya diharapkan mampu bekerja sama dalam mencapai tujuan pendidikan. Sehingga anak didik mampu mengembangkan kemampuan diri sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religious. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka sudah tentu lembaga-lembaga pendidikan yang ada memiliki peranan, fungsi dan sumbangsih besar bagi terbentuknya individu yang dewasa, yang mandiri dan memiliki kecakapan intelektual dan emosional yang mantap. Mengenai rumusan masalah pada makalah ini, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci mengenai a. Apakah fungsi dan peran lembaga pendidikan Keluarga? b. Apakah fungsi dan peran lembaga pendidikan sekolah ? c. Bagaimanakah Fungsi dan Peran lembaga pendidikan dalam Masyarakat ? Pembahasan Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan A. Pengertian Lembaga Pendidikan. Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan. Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelenggarakan kegiatan- kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian, keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan. B. Lembaga Pendidikan Keluarga Keluarga merupakan institusi pertama dan utama dalam perkembangan seorang individu. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik. 1. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya. Dengan kata lain seorang anak lahir dalam keadaan yang tidak berdaya, dan dalam keadaan yang penuh dengan ketergantungan kepada orang lain. Dalam teori Empirisme yang dikemukan oleh John Lock menyatakan bahwa seorang anak diibaratkan seperti kertas putih yang masih kosong, yang membentuk karakter anak adalah lingkungannya. Dengan demikian terserah orang tua untuk memberikan corak warna yang di kehendaki terhadap anaknya. Oleh karena itu kewajiban orang tua memberikan pendidikan kepada anaknya. b. Menjamin Kehidupan Emosional. Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting didalam membentuk kepribadian seseorang. Terdapat 3 faktor penting dalam pembentukan emosional anak Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. c. Menanamkan Dasar pendidikan Moral. Didalam keluarga juga merupaka penanaman utama dasar- dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai suri tauladan yang dapat dicontoh anak. d. Memberikan dasar pendidikan sosial Didalam kehidupan keluarga, merupakan basis yang sangat penting dalam menanamkan dasar- dasar pendidikan sosial anak. Sebab keluarga merupakan lembaga sosial resmi minimal ayah,ibu, dan anak. Dalam perkembangan benih- benih kesadaran sosial pada anak- anak dapat dipupuk sedini mungkin mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong menolong, gotong royong secara kekeluargaan, menjenguk saudara atau tetangga yang sedang sakit, menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam segala hal. e. Peletakan Dasar – dasar Keagamaan Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak. 2. Tanggung Jawab Keluarga a. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih Dimana dorongan cinta kasih yang dapat menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya. b. Pemberian motivasi kewajiban moral. Memberikan motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga. d. Tanggung jawab sosial Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera. d. Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan. e. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri. C. Lembaga Pendidikan Sekolah Pada dasarnya kehidupan disekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan masyarakat kelak. Pendidikan sekolah disini dimaksudkan adalah suatu pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan mengikuti syarat- syarat yang jelas dan ketat mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung disekolah, yaitu sebagai berikut 1. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis. 2. Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen. 3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan. 4. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum. 5. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga Negara. a. Tanggungjawab Sekolah Sekolah menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas- asas tanggungjawab, sebagai berikut 1. Tanggungjawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan- ketentuan yang berlaku. 2. Tanggungjawab keilmuan. 3. Tanggungjawab fungsional, artinya bertanggungjawab terhadap pengelola dan pelaksana pendidikan. b. Sifat- sifat lembaga Pendidikan Sekolah Ø Tumbuh sesudah keluarga pendidikan kedua Pertumbuhan pendidikan anak tak selamanya di dalam lingkungan keluarga, pendidikan disekolah sangat dibutuhkan untuk perkembangan pendidikan anak, yang tidak bisa didapatkan dalam pendidikan keluarga. Ø Lembaga pendidikan Formal. Artinya lembaga sekolah mempunyai bentuk yang jelas, dalam arti memiliki program yang telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi. Ø Lembaga Pendidikan yang tidak bersifat Kodrati. c. Fungsi dan Peranan Sekolah. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Suwarno dalam bukunya pengantar Umum Pendidikan fungsi sekolah adalah 1. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik 2. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran 3. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua. 4. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat. 5. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda. 6. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat. d. Macam Macam Sekolah a. Ditinjau dari segi yang mengusahakan i. Sekolah Negeri ii. Sekolah Swasta b. Ditinjau dari Sudut tingkatan Menurut UU nomor 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, Pendidikan Tinggi Pendidikan Dasar terdiri SD, MI, SMP,MTs Pendidikan Menengah SMA,MA, SMK dan MAK Perguruan Tinggi Akademi, Institut, Sekolah Tinggi dan Universitas. c. Ditinjau dari sifatnya Sekolah Umum, yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Misalnya SD, SLTP dan SLTA. Sekolah Kejuruan, yakni lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Misalnya SMEA, MAK, SMK dan STM. e. Sumbangsih Khas Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan a. Sekolah Melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik. b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa a. D. Lembaga Pendidikan Masyarakat Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuanya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupanya. Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU Nomor 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja diluar sekolah Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah atau drop out. Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek. Peserta tidak perlu homogen. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis. Isi pendidikan bersifat praktis dan Khusus. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup. 1. Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat atau yang dikenal dengan jalur pendidikan luar sekolah, memiliki beberapa istilah didalam kerangka pelaksanaan pendidikanya, sebagai berikut Pendidikan social, Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Rakyat, Pendidikan Luar Sekolah, Mass Education, Adult Education, Extension Education, Fundamental Education 2. Sasaran dan Program Pendidikan Nonformal Dalam perspektif pendidikan seumur hidup, semua orang secara potensial merupakan anak didik dalam berbagai tahap untuk perkembangan hidupnya. Dalam konteks ini paling tidak mereka dapat diklasifikasikan kedalam enam katagori, yang masing-masing dengan prioritas programnya berikut ini a. Para Buruh dan Para Petani Ini merupakan golongan terbesar dimasyarakat, mereka dengan pendidikan yang sangat rendah atau bahkan tanpa pendidikan sama sekali. Program pendidikan yang harus diberikan kepada mereka adalah sebagai berikut Pendidikan yang bisa atau mampu menolong meningkatkan produktivitas mereka dengan cara mengajarkan dengan berbagai macam keterampilan dan metode baru terutama seperti bertani atau sejenisnya. Pendidikan yang mampu mendidik mereka agar bisa memenuhi kewajiban sebagai warga Negara dan sebagai kepala keluarga yang baik, sehingga mereka menyadari bahwa pendidikan bagi anak-anak mereka adalah sangat penting. Pendidikan yang mendidik mereka bagamana memanfaatkan waktu senggang secara efektif terutama dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta produktif sehingga hidupnya lebih berarti. b. Para Remaja Putus Sekolah Golongan remaja yang menganggur karena tidak mendapatkan pendidikan keterampilan atau under employed, disebabkan kurangnya bakat dan kemampuanya, memerlukan pendidikan vokasional yang khusus. c. Para Pekerja yang Berketrampilan d. Golongan teknisi dan professional e. Para Pemimpin Masyarakat. f. Anggota Masyarakat yang sudah tua. PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu. B. SARAN DAN KRITIK Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa saran sebagai berikut Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan hasil karya ini, semoga memberikan warna baru bagi pelaku-pelaku pendidikan untuk menggunakan kemampuan diri dalam menjalani pendidikan seumur hidup. 4. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan.
Selamat datang di blog saat ini anda sedang membaca artikel tentang Makalah Fungsi Dan Peran Lembaga Pendidikan dapat Anda temukan pada PendidikanMakalah Fungsi Dan Peran Lembaga Pendidikan – Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi bawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Nilai dan norma tersebut kami upayakan untuk ditanamkan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya untuk berkembang dalam kehidupan dan kehidupan yang muncul dalam proses pendidikan. Oleh karena itu pendidikan memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Fungsi pendidikan adalah untuk membimbing pertumbuhan dan perkembangan manusia dan lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan serta perubahan tersebut harus ditata dan diarahkan untuk mencapai tujuan akhir pendidikan yang telah digariskan. Untuk itu lembaga pendidikan atau lembaga pendidikan merupakan penyalur dari pendidikan itu sendiri. Keberadaan kegiatan dan lembaga pendidikan merupakan jawaban atas permasalahan pembangunan manusia itu sendiri. Pendidikan yang akan membentuk dan mendorong bentuk perilaku tertentu dalam keadaan tertentu, maka lembaga pendidikan juga menginginkan perlakuan tertentu. Peranan lembaga pendidikan tersebut berbeda-beda, tergantung dari lingkungan tempat lembaga itu didirikan, keluarga, sekolah dan masyarakat yang saling berhubungan satu sama lain. Pendidikan adalah keseluruhan proses di mana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk perilaku lain yang memiliki nilai positif dalam masyarakat di mana dia tinggal, dan proses sosial di mana seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang dipilih dan dikendalikan. . , sehingga ia dapat belajar atau mengalami perkembangan keterampilan sosial dan keterampilan individu yang optimal. Inti dari pengoperasian lembaga pendidikan ini terletak pada upaya mensosialisasikan norma-norma yang dihormati dan akan diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam proses sosialisasi ini diharapkan anggota masyarakat yang baru memiliki pemahaman, keterampilan dan sikap yang diharapkan oleh masyarakat yang bersangkutan. Pembahasan tentang lembaga pendidikan ini akan menitikberatkan pada proses sosialisasi yang pada hakekatnya membawa seseorang pada kebudayaan. Dalam lembaga ini proses sosialisasi dapat diperoleh dari jenis-jenis lembaga pendidikan yang ada, mengenai hal-hal sebagai berikut 1. Lingkungan pendidikan informal; 2. Lingkungan pendidikan masyarakat di luar lingkungan keluarga; 3. Lingkungan sekolah formal. Pendidikan merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan manusia seutuhnya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan berperan besar dalam menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Seperti yang kita ketahui, manusia pada dasarnya mengalami proses sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer berlangsung sejak lahirnya anak di lingkungan keluarga. Sedangkan sosialisasi sekunder dialami saat anak masuk sekolah dimana anak mengalami sosialisasi yang lebih luas dalam melihat dunianya. Sosialisasi dalam keluarga merupakan modal dasar untuk kelanjutannya dalam sosialisasi sekunder. Lembaga pendidikan adalah lembaga yang mengurus atau menangani masalah proses sosialisasi, yang memiliki tujuan Untuk membawa seseorang ke budaya yang dinamis sesuai dengan prinsip-prinsip manusia yang kompleks. Oleh karena itu lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Pentingnya pendidikan Secara umum, pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal diselenggarakan oleh lembaga formal dan pendidikan non formal diselenggarakan oleh lembaga non formal. Di era yang semakin kompleks, persoalan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin pesat. Bahkan ada yang mengatakan jika pendidikan berhenti, dunia ini akan berhenti juga. Artinya, selama dunia ada, pendidikan akan selalu ada. Hal ini diperlukan karena pendidikan merupakan kebutuhan esensial yang memerlukan tanggapan yang bijaksana untuk mencerdaskan bangsa guna memenuhi tuntutan global. Tuntutan global yang harus ditanggapi oleh lembaga pendidikan antara lain sebagai berikut 1 Kebutuhan ekonomi yang terus meningkat. 2 Maraknya modernisasi dan globalisasi. 3 Peningkatan pertumbuhan penduduk. 4 Terjadi krisis moral dan budaya. 5 Pembatasan kesempatan kerja. 6 Persyaratan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 7 Perlunya pencerahan agama. 8 Pembangunan ekologis. 9 Munculnya Masalah Sosial dan FUNGSI DAN PERAN LAIN LEMBAGA PENDIDIKAN Docx Tugas Makalah Dan Studi Lapangan UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya yang diberikan, taufiq dan hidayah-Nya serta atas segala nikmat yang diberikan-Nya maka penyusunan naskah tentang peran dan fungsi lembaga pendidikan ini dapat terselesaikan. Pembawa risalah kebenaran yang semakin teruji adalah kebenaran Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat serta para pengikutnya. Dan semoga syafaatnya selalu mengiringi kehidupan ini. Artikel ini memuat ulasan yang membahas perdebatan tentang peran dan fungsi lembaga pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada 1. Ibu Iffah Mardiyati, selaku pengajar Pendidikan Dasar-Dasar yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Media massa dan media lain yang artikelnya kami gunakan untuk menulis makalah ini 3. Semua situs web yang memberikan bantuan dan dukungan, yang tidak dapat kami cantumkan secara terpisah. Sebuah harapan dari penulis, semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi wacana yang bermanfaat. Penulis menyadari keterbatasan kompiler. Oleh karena itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini Pati, 2 April 2012 Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa benda nyata seperti tumbuhan, manusia, keadaan, politik, kepercayaan, dan usaha manusia lainnya, termasuk pendidikan. Dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat kegiatan. pendidikan yang akan menjadikan anak tumbuh dan berkembang sebagai makhluk individu, sosial, bermoral dan beragama. Mengingat anak mengembangkan kepribadiannya memerlukan bantuan orang dewasa, maka anak harus berkembang secara bebas namun terarah. Pendidikan harus mampu memberikan motivasi dalam aktivasi anak. Tiga lembaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah, dan lembaga pendidikan masyarakat, masing-masing memiliki tanggung jawab dan peran masing-masing dalam mencapai tujuan pendidikan, yaitu pendewasaan diri manusia. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas dapat dipastikan bahwa lembaga pendidikan yang ada memiliki peran, fungsi dan kontribusi besar terhadap pembentukan individu dewasa yang mandiri dan memiliki kapasitas intelektual dan emosional yang kuat. Mengenai rumusan masalah dalam artikel ini, sebaiknya penulis menjelaskan lebih detail 1. Apa fungsi dan peran lembaga pendidikan keluarga? Apa fungsi dan peran lembaga pendidikan sekolah? 3. Bagaimana lembaga pendidikan itu muncul di masyarakat? Implikasi Landasan Landasan Pendidikan By Al Fikrah A. Pengertian Lembaga Pendidikan Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi praktik pengajaran secara positif atau negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat diperlukan dalam proses pendidikan karena lingkungan pendidikan berfungsi untuk menunjang proses belajar mengajar dengan nyaman, tertib dan berkesinambungan. Dalam suasana seperti itu proses pendidikan dapat dilaksanakan. Lembaga pendidikan adalah lembaga yang berupaya mengelola dan menyelenggarakan kegiatan sosial, budaya, keagamaan, keterampilan penelitian, dan pengetahuan profesional. yaitu dalam hal pendidikan intelektual dan spiritual, serta pengetahuan/keterampilan profesional. Sebagai tempat atau ruang di mana orang berkumpul, berpartisipasi secara rasional dan terencana, terencana, terorganisir, dikelola dan dikendalikan, dalam pemanfaatan sumber daya, fasilitas, data, dan lain-lain, yang digunakan secara efektif dan berhasil untuk mencapai tujuan pendidikan. . B. Lembaga pendidikan keluarga Keluarga sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan mempunyai tugas pokok meletakkan dasar pendidikan moral dan pandangan hidup yang religius. Dikatakan pertama karena keluarga merupakan tempat pertama kali anak dididik. Sementara mereka mengatakan ini terutama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak-anak ada di dalam keluarga. Oleh karena itu keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal dan Keluarga merupakan awal pendidikan sejak manusia ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai pembelajar. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar bagi perkembangan anak selanjutnya, agar anak berkembang dengan baik, dan pembangunan bangsa harus muncul dan dimulai dari rumah, dalam kehidupan keluarga. Karena di rumah, kesadaran, kepedulian dan pemahaman dasar tentang lingkungan secara menyeluruh harus ditumbuhkan sejak dini. 1 Fuad Hasan, Dasar-Dasar Pendidikan Jakarta Rineka Cipta, 1995, halaman 172 Prof. DR. Conny R Semiawan, Menerapkan Pembelajaran pada Anak Jakarta PT Index, 2008, halaman 62 1. Fungsi dan peran pendidikan keluarga. Pengalaman pertama di masa kanak-kanak ini merupakan faktor yang sangat penting untuk perkembangan selanjutnya, terutama perkembangan pribadi. Kehidupan keluarga sangat penting karena pengalaman masa kecil akan mewarnai perkembangan selanjutnya b. Pembentukan kehidupan emosional anak dan 3 hal yang paling penting dalam pembentukan emosi anak adalah memberikan banyak perhatian kepada anak, misalnya dengan menuruti keinginannya, mengontrol perilakunya dan memberikan perhatian lebih. Curahan rasa cinta dan kasih sayang dengan berbicara lembut, berbuat baik dan selalu berusaha menanamkan nilai-nilai pengasuhan dalam setiap perilaku kita. Memberi contoh kebiasaan gaya hidup yang bermanfaat bagi anak dan diharapkan dapat menumbuhkan sikap kemandirian pada anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari c. Pendidikan dasar pendidikan moral Seperti kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Anak akan selalu berusaha meniru dan meniru perbuatan orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan contoh yang baik. Misalnya, dengan mengajari anak-anak Anda ucapan dan perilaku yang baik. D. Menjamin pendidikan sosial dasar Keluarga, sebagai komunitas terkecil dari kehidupan sosial, merupakan titik awal bagi anak untuk mengenal nilai-nilai sosial. Dalam keluarga akan ada contoh kecil pendidikan sosial anak. Orang tua sebagai panutan harus memberikan contoh yang baik bagi anak. Misalnya membantu anggota keluarga lain, menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. berbohong Pengaruh Pendidikan Formal, Non Formal, Dan Informal Terhadap Pengembangan Individu Fungsi dan peran lembaga pendidikan, fungsi dan peran lembaga pendidikan dalam mengelola keragaman sosial budaya, peran lembaga pendidikan, fungsi lembaga pendidikan, lembaga pendidikan dan pelatihan, peran dan fungsi lembaga keluarga, peran dan fungsi lembaga ekonomi, peran humas dalam lembaga pendidikan, peran dan fungsi lembaga budaya, fungsi dan peran lembaga keuangan, peran lembaga keuangan bank dan non bank, cara mendirikan lembaga pendidikan dan pelatihan Terima kasih sudah membaca artikel kami Makalah Fungsi Dan Peran Lembaga Pendidikan dan terima kasih sudah berkunjung di blog kami.
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul PENGELOLAAN PAUD DAN PNF SEBUAH PENGANTAR, Buku ini terdiri dari beberapa BAB, yaitu; BAB I ANAK PRA SEKOLAH, BAB II PENDIDIKAN DALAM KELUARGA, BAB III PENDIDIKAN PRA SEKOLAH, BAB IV PAUD DAN PENDIDIKAN NON FORMAL PNF, BAB V. PROBLEMATIKA PENGOLAAN PAUD DAN PNF BERBASIS AKREDITASI , BAB SASARAN, KAGIATAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PLS, BAB VI LATAR BELAKANG LAHIRNYA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PLS, BAB VIII. BENTUK-BENTUK PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PLS Semoga tulisan buku ini dapat berguna untuk kita semua.
makalah fungsi dan peran lembaga pendidikan